Kala Jalur Umum Menjadi Jalur Pribadi

Entah apa yang ada dipikiran 2 anak muda itu, kala malam semakin larut dan pengguna jalan raya yang cukup lengang, mereka pergunakan untuk bersenang-senang. Pemuda yang satu berada di depan ia mengendalikan kuda besi melanggak-lenggok dari sisi jalan raya ke sisi lainnya. Sedangkan pemuda yang lainnya menekan dudukan tengah dengan kakinya hingga keluar percikan-percikan api. Sreeet… sreeet…

Pengendara lain mengalah, lebih baik cari aman daripada jadi korban arogansi kedua anak muda itu, demikian pula dengan saya, memilih mengambil jalan kiri dan mengikuti mereka dari belakang. Perilaku seperti ini mungkin sering pula Anda temui ketika Anda di jalan raya. Cerita belum berakhir…

Selang beberapa lama kesabaran saya mulai habis, saya putuskan untuk mendahului mereka… 50… 60… 70… Ya, akhirnya mereka berada di belakang saya, tapi sial, sebuah bis karyawan yang berjalan pelan di depan malah menghadang. Selang beberapa saat, saya menunggu kesempatan untuk mendahului bis tersebut, akhirnya jalur sebelah kanan kosong dengan segera saya mendahului bis itu, tiba-tiba suara sreeet… terdengar mendekati, sial pikir saya…

Melalui spion saya melihat mereka mengambil jalan kanan dengan bebasnya, seolah menggunakan jalan dengan jalur 1 arah. Ah suara sreeeet itu makin mendekat… saya menoleh ke sebelah kanan saya, jaraknya hanya kurang dari 1 meter dari saya… Tiba-tiba Buuuuk…. suara itu terdengar lebih keras dari suara “sreeeet” tadi…. saya menoleh, ternyata mereka menabrak sesuatu dan terjatuh… saya pun meminggirkan motor yang saya kendarai, hm… ternyata mereka menabrak pengguna motor di jalur kanan yang tidak memiliki lampu depan. Motor jagoan itu roboh, kedua pengendara itu bersimbah darah, orang-orang berlalu dengan umpatan, tak lama kemudian petugas datang…

Cerita ini saya alami 1 jam yang lalu… Ya, kebebasan yang kita alami di masa sekarang ini, tidak disertai dengan rasa tanggung jawab dan saling menghormati… Tidak memperhatikan hak orang lain, asal dia merasa nyaman dan senang, fasilitas umum serasa milik pribadi… Sekedar mengingatkan, apa yang kita tanam, itu yang kita tuai…

3 Comments

  1. PupungBP

    @buya: Baong nya 😀
    @Iman: Bukan saya yang bilang lho….

  2. Pupung: “…ternyata mereka menabrak sesuatu dan terjatuh?”

    Iman: “alhamdulillah…”

  3. Jadi inget jaman masih ABG dulu..
    Sampai pernah ngegelosor di bawah kontainer di daerah Cadas Pangeran, hahahaha…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.