Gelap, aku berjalan…
Terang, aku terdiam…
“Maaf” bayangan itu berkata,
“Aku terduduk dalam hatimu… Membeku dan membatu…
Aku disini karenamu, karena tanganmu, karena perbuatanmu”
Ah… Bukan karena aku… Bukan!!! tapi karena penantianku…
[Will I See You Again? in Heaven?]
@Arie: Wah, bagus sekali mas Arie, benar-benar bagus… apakah pengalaman kita sama 😀 salam kenal juga…
menanti dalam gelap ya?
kalo aku begini:
“Senja merah
mengingatkanku pada amarah
pada malam yang menyingkirkan pagi
pada gelap yang menggantikan terang
pada cinta merahmu yang pergi?menghilang?”
Salam kenal..
bodo, kalo gelap diam atau cari lilin gitu luoh